Bengkulu Post | Bengkulu Selatan-Food Estate adalah program strategis unggulan yang mulai dibangun di Bengkulu Selatan sebagai upaya mengembangkan kawasan sentra produksi pangan melalui keterpaduan hulu-hilir berbasis pertanian presisi, korporasi petani, dan konservasi ekosistem untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat dengan usaha pertanian skala besar berbasis klaster, multi komoditas, modernisasi pertanian dan sistem digitalisasi serta pembentukan korporasi petani.
Pada akhirnya hal ini nanti akan meningkatkan kesejahteraan petani. Dalam rancangan penataan kawasan food estate di Bengkulu Selatan terbagi dalam beberapa klaster, yaitu Klaster kopi dan durian yang berpusat di Desa Batu Panco dan beberapa wilayah di Kecamatan Ulu Manna dan Air Nipis, Klaster padi dan jagung yang berpusat di Kel. Kota Agung dan beberapa wilayah yang berada di Kecamatan Seginim dan Air Nipis, dan Klaster kelapa sawit dan karet yang berpusat di Desa Padang Jawi dan beberapa wilayah di Kecamatan Bunga Mas, Kedurang Ilir dan Kedurang.
“Bicara tentang food estate berarti kita bicara tentang ketahanan pangan, apabila ini sukses dikembangkan di Bengkulu Selatan, maka daerah kita ini akan menjadi penyumbang pangan terbesar di Provinsi Bengkulu,”ungkap Bupati BS Gusnan Mulyadi saat membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Grand Desain Pengembangan Kawasan Food Estate Kabupaten Bengkulu Selatan di Aula Balai Sekundang, Juma’t (22/7/22).
Rencana besar ini mulai dirintis di Kabupaten Bengkulu Selatan dengan menggandeng beberapa pihak terkait dalam mewujudkan design pengembangan kawasan lumbung pangan di Bengkulu selatan. Pada FGD hari ini didatangkan para tenaga ahli pembuatan peta grand desain pengembangan kawasan food estate dan tenaga alhi penyusunan dokumen grand desain pengembangan kawasan food estate dari BPTP Provinsi Bengkulu.
“Semoga usaha yang dilakukan ini dapat berjalan sesuai rencana,”ucap Gusnan.
Turut hadir dalam FGD Sekretaris Daerah Sukarni, SP, M.Si, Kepala Bappeda Litbang dan Kepala Dinas Pertanian serta Kepala-Kepala OPD terkait, Camat, Kelompok tani dan kelompok pembudidaya ikan dan para pedagang dan pengusaha sektor holtikultura, Kelompok Peternak Sapi,dan Kelompok Wanita Tani (KWT) Bengkulu Selatan.(MC/tem/Adv)