Bengkulu Post | Religi_Nabi sering berdoa kepada Allah dan melindungkan diri kepada-Nya dari doa yang tidak terkabul.
Terdapat enam dosa maksiat yang menyebabkan doa manusia tidak terkabul maksudnya.
Dari itu, jika doa ingin terkabul, maka manusia wajib meninggalkan enam dosa maksiat ini.
Dengan meninggalkan enam dosa maksiat ini, maka insya Allah doa Anda akan dikabulkan maksudnya oleh Allah Swt.
Tapi perlu diketahui terlebih dahulu, jika Allah masih belum mengabulkan maksud doa Anda, maka jangan berhenti berdoa.
Lantas apa saja enam dosa maksiat yang menyebabkan doa tidak terkabul maksudnya itu?
Simak artikel ini sampai selesai agar dapat jawaban lengkap!
Dikutip DeskJabar.com dari buku ‘Risalah Doa 215 Doa Penting’ 2005 karya Wawan Shofwan Sholehuddin, berikut ini adalah enam dosa maksiat penyebab doa tidak terkabul, yaitu:
1. Suudzdzan Bilah
Suudzdzan bilah atau buruk sangka kepada Allah merupakan dosa maksiat yang menyebabkan doa manusia tidak terkabul maksudnya.
Wawan Shofwan Sholehuddin mengutarakan, buruk sangka kepada Allah itu sangat mendekatkan seseorang pada pengurangan keimanan, pendangkalan keislaman, bahkan sungguh sangat mendekatkan pada kemusyrikan.
“Pada hakikatnya dalam keadaan buruk sangka kepada Allah, seseorang akan sangat labil mentalnya, tidak akan mudah lagi untuk menggantungkan segala harapannya secara murni kepada Allah,” tulis Wawan dalam buku Risalah Doa 215.
Itu sebabnya buruk sangka kepada Allah menjadi penyebab doa tidak terkabul.
2. Meminta disegerakan, dalam hal dosa, dan memutuskan tali silaturahmi.
Dalam hal ini hadits Rasulullah Saw menerangkan yang artinya sebagai berikut:
“Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah Saw bersabda, ‘senantiasa akan dikabulkan bagi seseorang diantara kamu, selama tidak memaksa disegerakan, yaitu berkata; aku telah berdoa tapi tidak dikabulkan,”hadits riwayat imam Ahmad.
Maka ucapan ‘aku telah berdoa tapi tidak dikabulkan’ merupakan dosa maksiat kepada Allah Swt.
3.Meminta disegerakan atau memaksakan kehendak agar doanya dikabulkan dengan segera pada waktu diyakininya paling baik.
Perilaku tersebut merupakan salah satu bentuk ketidakyakinan kepada Allah sebagai yang Maha bijaksana lagi pengabul doa.
Perbuatan ini merupakan kesalahan yang vital.
Artinya, seseorang telah berburuk sangka kepada Allah seakan-akan Allah itu lalai, tidak mendengar serta tidak memahami maksud manusia.
4. Memohon dalam hal itsmun (dosa).
Itsmun adalah dosa yang dilakukan secara tersembunyi dan dilaksanakan dengan harapan bahwa orang-orang tidak akan tahu dan akan tetap menganggap kita sebagai orang baik.
Wawan Shofwan Sholehuddin menjelaskan, jenis dosa ini senantiasa disertai dengan kebohongan.
“Pada akhirnya dosa ini akan terus menerus mengganggu dan menghantui dalam hati dan pikiran manusia,”tulis Wawan Shofwan.
Wawan menjelaskan, apabila seseorang berbuat dosa atau memohon sesuatu yang berakibat perbuatan dosa sama dengan dia menghapus harapan akan terkabulnya doa.
“Doa adalah sesuatu yang sangat sakral dan suci, demikian pula dengan pengabulan Allah,”tulis Wawan Shofwan.
5. Memutuskan silaturahmi.
Memutuskan silaturahmi merupakan perbuatan yang sangat dibenci Allah.
Dalam hal ini Wawan mengutarakan, memutuskan silaturahmi meski diartikulasi secara islami, bukan silaturahmi dalam pengertian yang lain.
“Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan, yakni memutuskan tali silaturahmi.” Hadits riwayat imam Muslim.
6. Mengisi perut dengan barang haram.
Jika perut diisi dengan barang yang haram, maka doa seseorang tidak akan dikabulkan oleh Allah Swt.
Dalam hal ini menjaga diri dari barang yang haram terutama makanan dan minuman adalah syarat mesti dilakukan umat Islam yang ingin dikabulkan doanya.
Itulah enam dosa maksiat yang menyebabkan doa manusia tidak terkabul maksudnya.***