Miris Nasib Warga Desa Langgar Jaya ” Angkut Hasil Bumi ” Harus Berpacu Dengan Tenaga

Kepahiang – Bengkulu Post.id –Desa Langgar Jaya Kecamatan Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang berjarak dari kota Kepahiang sekitar 26,8 km dengan jumlah penduduk sebanyak 246 jiwa ( laki laki sebanyak 135 jiwa dan perempuan sebanyak 111 jiwa berdasarkan data kependudukan semester II tahun 2020), warga masyarakat berdomisili di desa Langgar Jaya lebih dominan dengan mata pencaharian sebagai petani hingga berkebun ke wilayah Damar Kencana, Melihat kondisi infrastruktur saat ini khususnya akses jalan dari desa Cinta Mandi menuju ke desa Langgar Jaya sudah sangat parah percis seperti jalan kubangan sapi ( berlumpur, dipenuhi air) sehingga warga baik sebagai petani, profesi lain untuk melintasi jalan tersebut ” harus berpacu dengan tenaga ” terutama untuk mengangkut hasil bumi yang menggunakan kenderaan R2 slip sedikit bisa jatuh, demikian disampaikan Mun warga Desa Langgar Jaya didampingi Maulana yang menetap di Damar Kencana pada media Bengkulu Post.id, pada Selasa siang usai berbelanja di pekan Selasa Keban- Agung (23/4/2024).

Mun yang merupakan asli warga Desa Langgar Jaya sudah lama menetap dan tinggal di daerah tersebut bersama warga lainnya dengan berprofesi sebagai petani.
Pada awak media dia menuturkan ” Pada tahun 2019 ada proyek pengerjaan jalan dari desa Cinta Mandi hingga ke desa Langgar Jaya dari Pemkab Kepahiang nah saat itu warga sangat senang walaupun baru pengerasan dan pengendara motor lancar keluar masuk dari desa Langgar Jaya ke Cinto Mandi maupun sebaliknya bahkan mobil bisa masuk ke desa kami,” ungkapnya.

Lebih kurang dua tahunlah berjalan normal, Seiring waktu tambah Maulana ” Jalan mulai tergerus oleh cuaca terutama tergerus oleh air hujan sehingga material banyak terbawa air ditambah lagi sering dilintasi oleh pengendara motor maka jalan itu lama kelamaan berlobang dan berlumpur, seperti foto ini sembari ia memperlihatkan dokumentasi pengendara melintas dijalan kubangan tersebut, Kita sangat berharap kepada Pemkab dapat membantu menyelesaikan pembangunan infrastruktur jalan itu, Kalau dulu (jalan masih lancar) dari Kota Kepahiang menuju desa tembus 1,5 jam, Untuk sekarang bisa 4 jam ” pungkas Maulana.

Seperti dituturkan kedua warga ini, petani, pendidik(guru SD) sangat mendambakan agar respon cepat dari pihak berkompeten di Kabupaten untuk menanggulangi jalan tersebut mengingat musim panen kopi telah tiba dan hasil bumi tentunya akan diangkut menuju keluar dari desa termasuk aktivitas warga desa lainnya sangat membutuhkan perbaikan aset dimaksud.(stv).

Print Friendly, PDF & Email

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *