Bengkulu Post | Mukomuko-Bencana tanah longsor yang terjadi di Lubuk Gedang Kecamtan Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko beberapa waktu lalu butuh bantuan penanganan serius.
Hasil peninjauan lapangan, bahwa salah satu penyebab longsor adalah akumulasi aliran air. Bila turun hujan, langsung mengalir ke lokasi longsor dan serta adanya rembesan air di tebing sungai yang resapannya berada di seputaran lokasi longsor hingga mengabitkan tanah menjadi labil.
Dalam penanganan bencana tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko yang diwakili Kabid Kedaruratan BPBD Mukomuko, Ahmad Hidayat Syah.
Dengan ini pihak BPBD Mukomuko, berencana mengusulkan pembangunan pengamanan Sungai Manjuto sepanjang Jalan Lintas Sumatera di Desa Lubuk Gedang ke BPBD Provinsi Bengkulu dan BWS Sumatera VII Bengkulu.
“Nanti kita usulkan, tentu ada tindakan setelah bencana ini. Tetapi secara teknis ada instansi terkait yang punya kajian.
Apakah pembangunan berupa pasak bumi atau pembangunan lainnya. Kalau pembangunan berupa beronjong sudah dipastikan tidak mampu menahan longsor,” kata Kabid Kedaruratan BPBD Mukomuko, Ahmad Hidayat Syah.
Warga dan pemerintah desa setempat juga saat ditemui Perspektiftoday di lokasi, senada berharap bantuan Pemerintah Daerah dan yang lainnya dalam hal penanganan bencana ini.
Lanjutnya, pihaknya telah berkoordinasi dengan kepala BPBD provinsi dan kebijakannya ada kegiatan pembangunan pengaman sungai sejenis pasak bumi.
Terkait dengan teknis kegiatannya, kata Ahmad, itu orang teknis yang lebih mengerti. Disamping itu mereka juga mau melakukan survei dulu untuk memastikan jenis bangunan apa yang cocok dibangun di sepanjang Sungai Manjuto.
Sementara itu, Camat Lubuk Pinang, Firdiantoni, SE mengatakan pihaknya bersama desa sudah semaksimal mungkin membantu masyarakat dengan berkoordinasi dengan instansi terkait di daerah ini.
Selain itu, pihak BPBD juga sudah melakukan pengecekan dan memberikan bantuan berbagai logistik bencana kepada keluarga warga yang menjadi korban longsor.
Dimana BPBD termasuk perwakilan Balai Wilayah Sungai Sumatera VII telah mengecek langsung kondisi rumah yang terdampak longsor.
Dengan ini ia berharap ada tidak lanjut cepat dari instansi terkait untuk mencegah longsor dengan bangunan seperti pasak bumi.
“Wabup, BPD bahkan Wakil Gubernur juga sudah melihat secara langsung longsor ini. Semoga ada tindak lanjut yang cepat dari pihak terkait dalam penanganan longsor di wilayah Lubuk Pinang ini, terkhususnya Desa Lubuk Gedang,” harap Firdiantoni.
Firdiantoni dalam arahannya menyebut, setiap kejadian bencana harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah khususnya dalam penanganan mitigasi maupun pasca bencana.
“Belajar dari pengalaman, kejadian bencana yang terjadi setiap tahun mengharuskan kita (red: Pemda) melakukan tindakan nyata dan konkret untuk mengantisipasi bencana kedepannya. Lakukan pemantauan di beberapa titik (red: lokasi bencana), agar langkah-langkah yang diambil tepat”, jelasnya.
Lebih jauh Firdiantoni menerangkan, penganggaran setiap tahun harus fokus pada pencegahan bencana dan menjadi hal prioritas dalam penganggarannya.
“Dalam upaya penanggulangan, disadari terjadi keterbatasan anggaran maka ini perlu perencanaan yang baik. Untuk menghemat anggaran sebaiknya pakai pola swakelola baik dari BPBD, Dinas PU, dan Dinas Lingkungan Hidup. Tinggal siapkan biaya operasional serta honor yang bekerja di lapangan”, pungkas dia.
Mengenai Desa Lubuk Gedang, Firdiantoni berujar ini membutuhkan penanganan yang gesit. Menurutnya, jika akses Jalan Lubuk Gedang terputus, maka ini bisa memberikan efek yang besar.
“Kita (red: Pemda) harus betul-betul serius dan memperhatikan kondisi di Desa Lubuk Gedang. Karena risiko dan dampak yang ditimbulkan sangat besar. Ini bisa menghambat mobilitas warga,”ujarnya
Ia juga mengimbau agar segera dibentuk tim terpadu penanganan bencana alam sehingga terbangun koordinasi yang baik bagi seluruh pihak yang terlibat, seperti informasi yang akurat, langkah-langkah terpadu, serta mampu meminimalisasi kegaduhan akibat beredarnya berita hoaks atau kesalahpahaman informasi.[Abu Razak]