Kepahiang – Bengkulu Post.id –Sudah 2 kali jembatan air Sempiang dengan terkenal jembatan konak pasar Ujung Kepahiang Kelurahan Pasar Ujung Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang dalam minggu ini mengalami genangan air yang cukup besar sehingga arus lalu lintas pengendara baik dari Kepahiang menuju Pagar Alam maupun sebaliknya mengalami kemacetan disebabkan air cukup deras seperti kejadian pertama pada Minggu sore(8/4) dan kemarin (10/4) sekira pukul 15.00 wib karena intensitas curah hujan cukup tinggi menyebabkan area jalan raya desa Permu Bawah sampai jembatan air Sempiang kembali banjir, hal ini disebabkan meluapnya aliran air drainase ke jalan raya dan menggenangi jembatan jika tidak ditangani segera maka dikhawatirkan pondasi penahan jembatan akan ambrol mengingat pelapis tebing disisi kanan arah Pagar Alam dan tanah disisi kanan jembatan mulai tergerus, Antisipasi jangan sampai kembali terjadi meluapnya air drainase gabungan(kolaborasi) beberapa warga desa bergotong royong membersihkan drainase, terpantau Kamis pagi (11/4/2024).
Saat awak media ke lokasi, Wabup Kepahiang H. Zurdi Nata turun ke lapangan didampingi beberapa personil damkar memberikan semangat kepada warga yang sedang bergotong royong.
Saat diminta keterangan, Wabup Kepahiang H Zurdi Nata menyampaikan ” Pemkab sangat prihatin atas musibah yang terjadi, hujan sebentar saja area jalan ini bisa banjir dan air dari drainase tumpah ke jalan raya sehingga menggenangi jembatan konak ini, untuk pencegahan besok pagi beberapa instansi terkait seperti Dinas PUPR, BPBD, Dinas Perhubungan serta Sat- Pol PP bersama warga sekitar kita akan gotong royong untuk membersihkan drainase aga tidak banjir lagi, Hari ini saya akan mengundang segenap instansi terkait untuk membahas rencana kegiatan besok,” ujarnya.
Ditanya mengapa Pemkab Kepahiang lamban merespon jika terjadi banjir khususnya di jembatan Sempiang ini ?
” Sebenarnya Pemkab Kepahiang sangat prihatin namun karena ini merupakan urusan konkuren dimana urusan pemerintahan yang dibagi antara pemerintah Pusat dan daerah Provinsi dan daerah Kabupaten juga ada urusan absolut urusan Pemerintahan yang sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah Pusat, namun karena ini urgent Pemkab Kepahiang akan berupaya menanggulangi sesuai kemampuan dan berupaya memberikan edukasi pada masyarakat untuk menjaga drainase akan tetap lancar alirannya,” imbuhnya.
Saat bergotong royong, Torik mewakili warga Tebat Karai mengatakan ” Kami bersama warga desa lainnya hari ini saling bahu membahu membersihkan drainase disini mudah mudahan kedepan tidak terjadi banjir lagi, Sangat berharap kepada Pemerintah dapat mencari solusi terbaik mengingat pengguna jalan, jembatan Konak/Sempiang ini bukan hanya warga Kepahiang yang melintasinya,” tegasnya.
Demikian juga disampaikan Akbar Akso salah satu warga Kelurahan Pasar Ujung ” Kolaborasi warga untuk membersihkan drainase, serta limpahan batu kerikil yang ada di jembatan ini agar pengendara yang melintasi jembatan nyaman, Warga sambungnya siap berkolaborasi dengan pemerintah dalam upaya untuk mengatasi banjir akibat meluapnya (tumpahan ) aliran air dari drainase ke jalan dan menggenangi jembatan, Selain itu Warga Kabupaten Kepahiang sangat mengharapkan action dari Pemprov untuk mencari solusi, jika dibiarkan lambat laut khususnya jembatan konak itu bisa” AMBRUK” ditakutkan bisa memakan korban,” demikian Akbar.(stv).